Maulid Menjadi Budaya Di Indonesia
Budaya
di Indonesia khususnya Aceh setiap tahunnya pasti merayakan tahun kelahiran
nabi atau yang sering disebut “Maulid” maulid sudah menjadi budaya di Indonesia
khususnya Aceh . warga aceh sendiri sangat gembira dengan tahun kelahiran nabi
sosok idola dihati warga muslim. Bagi umat muslim nabi Muhammad Saw sebagai
utusan dari allah adalah sosok orang yang sangat berjasa dalam menegakkan atau
mengkokohkan agama islam.
Kebiasaan
orang aceh ketika memperingati tahun kelahiran nabi, merayakan dengan cara
sederhana atau membuat acara besar-besaran. Biasanya mereka mempunyai tanggal
masing-masing dalam merayakannya. Misal pada tanggal 1-2 di kampung A maka
tanggal 3-4 di kampung B. mereka membagi waktu dan tanggal tersebut agar lebih
mempererat silaturahmi antara tetangga A dengan B dengan cara mengundang satu
sama lain pada saat acara maulid nabi.
Orang-orang
aceh sangat senang dengan acara maulid nabi, karena bagi mereka itu adalah hari
yag membuat mereka lebih mengenang sejarah perjuangan nabi, tapi yang harus
diambil kata petiknya bahwa bukannya hari-hari lain mereka tidak menginggat
nabi, hanya saja mereka lebih sibuk dengan pekerjaan lainnya, diselang waktu
bekerja mereka tidak lupa pula shalawat buat nabi, apalagi ketika sudah
menyelesaikan shalat. Dengan adanya peringatan maulid maka mereka akan lebih
mengfokuskan hari tersebut menginggat nabi dan juga berbagi kepada anak yatim,
orang-orang yang kurang mampu dan lain-lain. Kebisaan orang aceh yang merayakan
maulid dengan membuat acara bukan hanya saja orang yang mampu atau berada, melainkan
orang yang kurang mampupun berbondong-bondong untuk membuat acara walaupun
maulid itu bukanlah hal yang wajib.
Hal
positif yang bisa kita ambil dari acara maulid ini ilalah para umat muslim
lebih mempererat silaturahhmi dengan sesamanya. lebih mengenang
perjuangan rasul dan sebagainya. Hal yang negative dari sini ialah mereka
biasanya lebih mmbuang-buang makanan. Wlaupun mau dikasih buat tetangga
merekapun membuat acara maulid. Saya ingin mangajak anda memakai logika anda
untuk berfikir. Coba kita bayangkan jika kita tidak mubazir ketika merayakan
dan tidak semua yang membuat acara. Kita bisa membuat dihari lainnya yang orang
tidakada buat acara, kemudian kita undang tetangga dan anak yatim piatu. Pasti
acara kita tidak akan ada yang mubazir. Dan malahan makin membantu mereka yang
kurang mampu dengan cara mengundan mereka makan siang, malam dan lainnya.
Karena jika kita telusuri dari sejarahnya
maulid nabi ini tidak ada dijelaskan dalam al- qur’an maupun hadist. Hanya saja
pertama kali di adakan maulid nabi pada masa Sultan Salahuddin Al- Ayyubi
semangat juang umat islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertebal
kecintaan umat kepada nabi mereka. Sehingga acara maulid tersebut diadakan sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar