Pemarah VS Perasa
Semua
kita mempunyai sifat yang berbeda-beda. dalam keluarga, dalam pertemanan,
pasangan dan lain-lain. Bayangkan jika kita
mempunyai pasangan yang satu pemarah dan kitanya itu perasa. Kita sebagai
seorang wanita memahami bahwa lelaki itu
memiliki watak yang berbeda-beda, karena wanitapun juga begitu. ada yang kasar,
pemarah, mudah tersinggung ,tegas, perasa dan ada pula yang lembut, perhatian dan penuh
kasih sayang.
Jika
wanita mendapatkan pasangan yang lembut dan perhatian maka biasanya tidak
banyak masalah yang terjadi dalam hubungan mereka, namun jika kita mempunyai
pasangan yang terperamen emosinya mudah naik, tersinggung dan mengeluarkan
kata-kata yang kasar, kebiasaan yang kita lihat sekarang jika lelaki yang
pemarah dan emosinya susah dikontrol kebanyakan dari mereka adalah orang-orang
egonya tinggi. Mereka jarang merasa bersalah biarpun tindakan mereka melukai
hati pasangan ataupun keluarganya.
Buat
cewek-cewek yang mempunyai pasangan pemarah maka harus pandai-pandai dalam
menghadapinya, dengan bekal agama, pengalaman dan kecerdasannya insyaallah kita
mampu menghadapinya. Dan menggunakan emosi pasangan kita sebagai senjata
terbaik dirinya untuk mendapatkan kasih sayang lebih dari pasangan kita. Bila
anda mendapatkan pasangan yang perasa, biasanya yang perasa kebanyakan dar
kalangan wanita daripada laki-laki. Wanita yang cendrung sensitif atau mungkin
sangat sensitif. Biasanya wanita yang semacam ini butuh pasangan yang penyabar
dan tidak mudah marah.
Sifat
perasa ini bisa timbul dari lingkungan dimana ia dibesarkan atau pola asuh
orang tua. Bisa jadi pola asuh orang tuanya ini terlalu kristis,sehingga
mengritisi atau bahkan mencela semua yang dilakukan oleh cewek yang memiliki
watak perasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar