Senin, 21 Desember 2015

Pintu Masuk Kemaksiatan

Pintu Masuk Kemaksiatan

 Pada dasarnya kita manusia yang diberikan nafsu susah sekali dalam mengendalikan diri, apalagi jika kita jauh dari sang pencipta. Maksiat masuk ke dalam diri seorang hamba melalui empat pintu. Dalam bagian ini saya akan menjelaskan secara ringkas satu persatu dari empat hal tersebut. 

1.      Pandangan Mata
Pandangan mata adalah dorongan yang muncul pertama kali ketika seseorang melihat sesuatu. Bila dorongan itu jelek, berarti itu adalah dorongan syahwat. Menjaga pandangan merupakan benteng bagi kemaluan. Sengaja mengumbar pandangan sama artinyadengan membiarkan diri terseret menuju sumber kebinasaan. Rasulullah saw bersabda;

“ jangan engkau menyusuli pandangan dengan pandangan. Untukmu hanya ( pandangan) yang pertama, sedangkan yang kedua bukan untukmu.”

Kalau anda kebetulan melihat perempuan, pandanglah sepintas saja. Jangan diulang lagi karena pandanga kedua bukan hak anda.

Rasulullah saw bersabda, “ pandangan mata adalah panah berbisa di antara panah-panah iblis. Untuk orang yang memejamkan matanya dari perempuan, allah mewariskan dalam hatinya iman ( keindahan) sampai hari pertemuan dengannya.”
Pandangan mata merupakan awal petaka buruk yang menimpa manusia.  Pandangan dapat menumbuhkan perasaan, lalu perasaan akan melahirkan pikiran. Setelah itu tumbuhlah syahwat, yakni syahwat yang untuk melampiaskan keinginan. Selanjutnya, terjadilah perbuatan. Selama tidak ada yang menghalangi, perbuatan itu bisa terjadi berulang-ulang hingga terakumulasi menjadi penyakit.

 Dalam hal ini dikataka, sabar dalam menahan pandangan lebih ringan daripada sabar terhadap rasa pedih sesudahnya( sesudah membiarkan pandangan lepas). Penyakit dari pandangan mata adalah munculnya kecemasan. Ia membawa percikan api yang kemudian berkobar membakar. Bila seseorang tidak sanggup menahannya dan tak kuasa memikulnya, akan jatuhlah siksa yang besar. Anda akan melihat sesuatu yang membuat anda tidak sabar dan tidak kuasa menyaksikannya , yakni terjebak dalam dalam bahaya pandangan mata.

2.      Gambaran yang terlintas dihati
Gambaran yang terlintas didalam hati lebih sukar dihilangkan. Itu merupakan awal dari kebaikan atau awal dari keburukan, sebab dari situlah munculnya hasrat, angan-angan, dan kemauan keras. Barangsiapa yang mampu mengekang gambaran yang terlintas dihati dan pikirannya, berarti ia berhasil menguasai diri
dari amarah atau hawa nafsu. Sebaliknya yang terjadi apabila seseorang dikuasai atau dikalahkan oleh bayangan didalam hati dan pikiran. Hawa nafsunya akan mendominasi sehingga dia muda terjerat dalam maksiat dan kekejian.

3.      Ucapan
Ucapan adalah sesuatu yang tersimpan, yang tidak dikeluarkan kecuali karena suatu kepentingan. Sebuah ucapan seharusnya tidak dikeluarkan secara sia-sia. Sebaiknya seseorang tidak mengucapkan sesuatu, kecuali bila menguntungkan atau bermanfaat bagi agamanya. Kalau suatu perkataan hendak dilontarkan, dia melihat dulu ada untungnya atau tidak. Bila ternyata tidak, tidak perlu dia mengucapkan sesuatu dengan sia-sia.
Kalau anda ingin mendapatkan dalil atau petunjuk tentang apa yang ada dihati, carilah di lidah. Indera inilah yang akan memberitahu ana tentang kebaikan atau keburukan sesuatu yang ada di dalam hati itu.

4.      Langkah
Setiap manusia harus menjaga diri agar tidak melangkahkan kakinya, kecuali menuju hal-hal yang membawa pahala. Kalau menurut perhitungannya langkahnya tidak mendatangkan pahala, berarti duduk lebih baik daripada berjalan. Disamping itu, ia boleh melangkahkan kaki untuk perbuatan yang mubah dalam rangka mendekatkan diri kepada allah. Jadi kalau dihubungkan dengan pasal diatas, ada dua bahaya yang mengancam setiap manusia. Jika ia keliru menentukan langkah maka akibatnya adalah keburukan. Langkah kaki dan ucapan lidah punya kaitan erat.


Semoga dengan informasi ini dapat mempeluas lagi wawasan anda terhadap hal-hal yang menjerumus kedalam maksiat. Dengan mengetahui informasi seperti ini sedikit kurangnya anda akan lebih menjaga diri anda dari maksiat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar